Senin, 22 April 2013

Kemeja dan Sejarahnya

Kemeja dan Sejarahnya

Kemeja dan Sejarahnya

klik disini untuk memesan dan membeli kemeja ini

Kemeja dari bahasa Portugis, camisa, adalah sebuah baju atau pakaian atas, terutama untuk pria. Pakaian ini menutupi tangan, bahu, dada sampai ke perut.  Kemeja merupakan jenis pakaian paling sederhana yang dipilih orang, tanpa mengurangi kenyamanan dan keindahannya. Pada umumnya berkerah dan berkancing depan, terbuat dr katun, linen, dsb (ada yg berlengan panjang, ada yg berlengan pendek). 
Nama lain adalah, kamisa, yang masih dekat dengan bentuk aslinya, blus, dari bahasa Perancis, terutama untuk wanita dan hem dari bahasa Belanda. Pada jenis kemeja wanita dewasa tentunya banyak terdapat variasi model serta tambahan aksesori lainnya. Berbeda dengan wanita, kemeja pria dewasa dapat dianggap hanya memiliki satu model standar, sangat khas pria dengan citra maskulin. Tentunya keduanya memiliki ciri khas masing-masing sebagai pembeda. Kemeja atau baju berkerah yang yang saat ini banyak digunakan konsep dasarnya adalah berasal dari ruff atau bulu-bulu yang sering digunakan di leherRuff berfungsi untuk melindungi bagian tepi busana di daerah leher dari keausan. Mengganti ruff juga lebih ekonomis dari pada mengganti baju atau kemeja. Seperti pernyataan mode paling populer, orang-orang mulai bersaing satu sama lain menggunakan versi paling ekstrim dari ruff. Ruff pun berkembang menjadi semakin besar dan terbuat dari bahan yang kaku, hingga menyulitkan pemakainya untuk bergerak.

Sejarah Kemeja

Pada awal 1800-an kerah besar dan kaku semakin ekstrim hingga menimbulkan bahaya karena tajam dan melukai telingan. Bahkan hingga akhir 1902, HG Wells mengeluh bahwa kerah yang terbuat dari kain yang kaku membuat sakit leher dan meninggalkan bekas merah di bawah telinga. Konsep baju berkerah seperti polo shirt, sebenarnya bentuk kerah yang terbalik
Sejak zaman dulu, baju kemeja putih dikenal sebagai busana para bangsawan. Dalam buku, Men’s Wardrobe seri Chic Simple, disebutkan, para bangsawan Eropa abad ke-17 biasa mengenakan kemeja putih yang dihias renda pada bagian dada dan lengan. Mereka juga biasa tampil dengan kemeja putih pada saat mengenakan busana tuxedo, busana yang berasal dari kalangan bangsawan Inggris. Sampai akhir abad ke-19 kemeja putih dianggap paling elegan. Dulu pria yang memakai kemeja putih dianggap kaya karena memiliki uang untuk sering mengganti kemejanya dengan yang putih bersih. Kemeja putih dianggap sebagai busana pria yang bekerja di tempat bersih. Dari bahan apa pun kemeja putih tampak bersih, elegan dan mewah.

Jenis kemeja

  • Camp shirt – kemeja lengan pendek atau blus sederhana dengan saku depan dan kerah kamping
  • Dress shirt – kemeja dengan kerah formal (agak kaku), umumnya dengan bukaan penuh dari bawah hingga kerah dan menngunakan kancing dan lengan dengan manset
    • Dinner shirt – kemeja khusus dibuat untuk dikenakan dengan pakaian malam laki-laki, misalnya dasi hitam atau dasi putih
    • Winchester Shirt – sebuah baju kemeja bergaris atau berwarna namun dengan kerah putih dan manset
    • Guayabera – sebuah kemeja bersulam (bordir) dengan empat saku
  • Poet shirt – kemeja longgar atau blus dengan lengan uskup penuh, biasanya dengan embel-embel besar di depan dan di manset.
  • T-shirt – lihat definisi & sejarah kaos di halaman lain dacostume.com
  • Polo SHIRT – lihat definisi & sejarah kaos di halaman lain dacostume.com
  • Baseball shirt  - biasanya dibedakan oleh tiga perempat lengan, lencana tim, dan jahitan pinggang datar
  • Tunic – nama ini berasal dari bahasa Latin, tunika, umumnya dikenakan oleh laki-laki dan perempuan di Romawi Kuno, dibedakan oleh-sepotong konstruksi dua.
  • Blus wanita berlengan dan berkelepai – istilah umum untuk korset dari gaun atau untuk blus atau kemeja wanita dari awal abad ke-19 melalui periode Edwardian
  • Night shirt – Pakaian ringan untuk tidur .
  • Sleeveless Shirt – Sebuah kemeja tanpa lengan. Disebut juga sebagai tank top
  • Halter top – yang tanpa lengan, produk konveksi tanpa lengan bagi perempuan. Biasanya menggunakan tali di bagian belakang leher dan di punggung bawah, seprti mengenakan apron

Atasan yang umumnya tidak dianggap kemeja:

  • Onesie atau Diaper Shirt – kemeja untuk bayi yang membungkus antara kaki dan kancing ke depan kemeja
  • Sweater – atasan yang menggunakan rajutan berat
  • Jaket , mantel dan sejenis pakaian luar
  • Tube top (dalam Bahasa Inggris Amerika ) atau boob tube (dalam bahasa Inggris Britania ) – “tabung” yang membungkus tubuh tidak lebih tinggi dari ketiak.

Kemeja dan Sejarahnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar